Selasa, 02 November 2010

Warga Sudah Berteriak, Motor Tetap Melintas

Pasuruan (beritajatim.com) - Kecelakaan maut yang menewaskan Pasangan suami istri Romanu (39) dan Tati (34), akibat tertabrak KA Penataran masih menyisakan duka para saksi mata.

Maklum sesaat sebelum mereka tertabrak KA, warga sempat berteriak-teriak memberi peringatan. Namun korban sama sekali tidak mendengar teriakan warga yang mengingatkan korban, bahwa ada kereta api sedang lewat dari arah barat ke timur.

"Karena itu, akhirnya terjadilah kecelakaan ini. Kedua korban sempat terseret beberapa meter dari lokasi kejadian. Bahkan motor korban pun ringsek,” ujar Dendi, salah seorang saksi mata, Selasa (2/10/2010)

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Indra Mardiana membenarkan jika kecelakaan terjadi lantaran korban tak mendengar dan tidak mengetahui jika ada kereta api tengah melintas. Apalagi, perlintasan KA itu tanpa dilengkapi palang pintu.

“Jasad korban setelah berhasil dievakuasi, langsung dilarikan ke RSUD Bangil. Kita sekarang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, terkait kecelakaan ini,” terang AKP Indra Mardiana, Kasat Reskrim Polres Pasuruan.

Seperti diberitakan, suami istri pengendara motor Honda Grand bernopol N 6533 TI Selasa (2/11/2010) malam tewas lantaran ditabrak kereta api Penataran saat
melintas di perlintasan KA tanpa palang pintu di Kelurahan Pogar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.

Akibat tabrakan ini tubuh Romanu (39) dan Tati (34), remuk. Bahkan, jasad Rumanu terbelah dua.(bec)

0 comments:

Posting Komentar

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Free Blogger Templates | Walgreens Printable Coupons